Despite bans, firecrackers sizzle across India for Diwali
For a picture essay: https://reut.rs/3YvW9hj
By Amit Dave
VANCH VILLAGE, India, Nov 2 (Reuters) -Firecrackers are central to Diwali celebrations for millions of Indian Hindus and this year was no different even as some cities, including New Delhi, banned their use to curb some of the worst pollution levels in the world.
Diwali honours the victorious return of Lord Rama, one of Hindiusm's most revered figures, and was celebrated in India on Thursday. It is also known as the festival of lights to symbolise the triumph of light over darkness, or good over evil, explaining why fireworks are so central to the celebrations.
"Firecrackers damage the environment, but they are a way of bringing good fortune to us," said Yash Gadani, a local business owner, in Ahmedabad, a city in western Gujarat state.
While the bans didn't stop people using firecrackers, factories that make the devices say sales have fallen this year as the rising cost of living, including higher prices for firecrackers, dampened demand.
In the village of Vanch, near Ahmedabad,thousands of workers covered in silver gunpowder make firecrackers by hand.
The industry is largely informal with lax safety standards. Nearly all of Vanch's 10,000 residents are involved and workers are paid 500 rupees ($5.95) a day, often for 16-hour days.
"A couple of fires in factories as well as unseasonal rains have led to an increase in raw material prices," Dipan Patel, who runs a unit in Vanch, said.
Firecracker bans have been difficult to implement, especially during Diwali, despite the threat of jail and fines.
New Delhi, a city of 20 million people, is the world's most polluted capital. From October each year, air quality worsens as factors including the burning of farm stubble following the harvest, car fumes, and firecracker smoke get trapped over the city.
"The incidents of stubble burning are decreasing, but ... the smoke created by firecrackers needs to be controlled," Delhi Environment Minister Gopal Rai told news agency ANI.
($1=84.07 Indian rupees)
Reporting by Amit Dave; Writing by Shilpa Jamkhandikar; Editing by Neil Fullick.
Berita Terbaru
Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.
Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.
Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.