XM tidak memberikan layanan kepada penduduk Amerika Serikat.

Finance guide could spur extra $200 billion for sustainable development, JPMorgan says



<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"><head><title>Finance guide could spur extra $200 billion for sustainable development, JPMorgan says</title></head><body>

Impact disclosure guidance released by Taskforce

Group chaired by JPMorgan, Natixis

Aims to help countries, companies raise impact finance

By Karin Strohecker and Simon Jessop

WASHINGTON, Oct 23 (Reuters) -A new guide for countries and companies seeking financing for activities that have a positive and verifiable social or environmental impact could unlock an extra $200 billion a year for sustainable development, a JPMorgan JPM.N executive told Reuters.

The voluntary guidance issued on Wednesday by the finance-sector-led Impact Disclosure Taskforce seeks to address an estimated $4.2-trillion-a-year financing gap for the United Nations' sustainable development goals.

Some ESG forms of financing, such as green or sustainability-linked bonds or loans, have had market-driven classifications for some time. However, there is no common rulebook for assessing lending aimed at creating a positive social or environmental impact.

Many issuers have struggled to attract investors because of a lack of quality data, targets and reporting on impacts.

The new guidance has a five-step process, including assessing the issuer's strategy to ensure that its products, services and operations target a country's most acute needs.

Issuers must also describe the impact they hope to achieve and how they expect to get there, establish targets to measure the impact and report on them.

"It creates a market and an industry consensus of how development impact should be measured and disclosed," said Arsalan Mahtafar, head of the development finance institution team at JPMorgan, the largest U.S. bank.

Based on the bank's footprint and its development finance target, the projects expected to be made available to impact investors would be worth over $200 billion a year, Mahtafar added.

Timothee Jaulin, head of ESG development at asset manager Amundi, a member of Taskforce, said the guidance would make it easier for investors to assess countries' sustainability criteria.

Co-chaired by JPMorgan and French lender Natixis, Taskforce's more than 50 members also include the Asian Development Bank, HSBC, Korea Eximbank, Morningstar Sustainalytics, Linklaters and Standard Chartered.

The guidance's release coincides with a meeting of the World Bank and International Monetary Fund in Washington to discuss how to free up more finance to help countries meet challenges including climate change.

It also precedes global climate talks in Azerbaijan in November where developing countries are pushing for a more ambitious annual climate-finance target.



Editing by Rod Nickel

</body></html>

Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.

Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.

Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.

Peringatan Resiko: Modal Anda beresiko. Produk dengan leverage mungkin tidak cocok bagi semua orang. Silahkan pertimbangkan Pengungkapan Resiko kami.