Indian news agency ANI sues Netflix for using its content in hijack drama
Adds quotes of ANI lawyer in paragraphs 5,6, background in paragraphs 2-4, 9
NEW DELHI, Sept 9 (Reuters) -Indian news agency ANI has sued Netflix Inc NFLX.O and producers of an Indian series about a plane hijack, asking for four episodes to be taken down as they used ANI content without permission, ANI's lawyer told Reuters on Monday.
The series, called "IC-814: The Kandahar Hijack" - a fictionalised version of the 1999 hijacking of Indian Airlines flight 814 from Kathmandu - has been embroiled in controversy since its release last month.
Social media users and members of Prime Minister Narendra Modi's Bharatiya Janata Party have criticised the show for what they said was an incorrect portrayal of the hijackers as Hindus with Hindu names when they were Muslims.
Netflix added new disclaimers to the six-episode show last week after its officials were summoned by India's information and broadcasting ministry. It also said the code names used in the series reflected those used during the actual event.
"They have used copyright archival footage of ANI without licence, they have also used the (ANI) trademark," Sidhant Kumar, counsel for ANI, said.
"Since the series has come into such criticism, our trademark and brandname is being tarnished," Kumar said, adding that ANI wants Netflix to take down four episodes where its content has been used.
The Delhi High Court had agreed to hear the case and sought the response of Netflix, he said.
There was no immediate response from Netflix for a request for comment from Reuters, which has a minority stake in ANI.
India blames Pakistan and Pakistan-based militant groups for the December 1999 hijack, which was resolved after New Delhi freed three Islamist militants, including Masood Azhar, the head of one such group.
Reporting by YP Rajesh and Tanvi Mehta; Editing by Muralikumar Anantharaman
Aset Terkait
Berita Terbaru
Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.
Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.
Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.
