Indian telecom carriers tussle with government over licence fees
BENGALURU, Sept 19 (Reuters) -India's Supreme Court on Thursday rejected a request by telecom companies including Vodafone Idea VODA.NS and Bharti Airtel BRTI.NS to recalculate how much they owe the government in licence fees.
The long-standing issue has whittled away at debt-ridden Vodafone's cash flow and threatened its survival in the Indian telecom market which is dominated by Airtel and Reliance Industries' RELI.NS Jio.
Here is a timeline of events that led to the latest ruling:
2019: India's top court asks telcos to pay down dues of $13 billion on adjusted gross revenue, leading to a jump in the amount the firms owed the government.
Vodafone says it will ask the federal government for relief on payments of at least $4 billion, and a lobby group warns of catastrophe for the sector.
Airtel and Vodafone hike prices and ask the Supreme Court to review its ruling.
2020: India's top court rejects the companies' petition to review its 2019 ruling. The government orders mobile carriers to immediately pay the dues a day after the Supreme Court threatened the companies and officials with contempt proceedings.
Telecom operators get 10 years from the Supreme Court to pay the dues; firms to pay 10% of the charges owed by March 31, 2021.
2021: Non-executive Chairman Kumar Mangalam Birla steps down from Vodafone, sending shares down and fuelling concerns that the Indian wireless carrier may not survive the government's bill.
Banks, led by State Bank of India SBI.NS, call on the Indian government to give debt-laden Vodafone Idea more time to clear its tax dues and spectrum fees.
Days later, India's federal cabinet approves a relief package for the cash-strapped telecoms sector including a four-year moratorium on the dues.
2022: Vodafone approves the conversion of dues and interest related to spectrum auction installments into equity in Jan.
A month later, the Indian government orders Vodafone to convert its dues of 161.33 billion rupees into equity.
2023: A petition was filed by telcos in September companies, asking the Supreme Court to re-calculate the dues.
2024: Vodafone launches its 180 billion rupee-share sale, planning to use the funds to expand its 4G network, set up 5G networks and pay taxes and dues.
It also issues shares worth 24.58 billion rupees to Nokia and Ericsson to raise capital.
Reporting by Varun Hebbalalu in Bengaluru; Editing by Nivedita Bhattacharjee
Aset Terkait
Berita Terbaru
Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.
Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.
Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.
