Kenya's Senate to vote on removal of deputy president
NAIROBI, Oct 17 (Reuters) -Kenya's Senate opened a second day of hearings on Thursday ahead of a vote on whether to remove Deputy President Rigathi Gachagua from office over charges he embezzled public funds, stirred ethnic hatred and undermined the government, which he denies.
The National Assembly voted last week to impeach Gachagua, who helped President William Ruto win an election two years ago but has been assailed by allies of the president over alleged disloyalty and a series of provocative public comments.
Ruto has not commented on the impeachment process, while Gachagua has called it a political lynching based on falsehoods.
If two-thirds of senators back the motion in a vote scheduled for Thursday evening, Gachagua will become the first Kenyan president or deputy president forced from office by impeachment, a process introduced under the 2010 constitution.
The second day of hearings is scheduled to include hours of testimony by Gachagua, who will respond to a litany of accusations laid out on Wednesday by a lawmaker from Ruto's coalition.
The lawmaker, Mwengi Mutuse, said Gachagua had incited hatred in comments about ethnic minorities from his home region.
Mutuse also accused Gachagua of acquiring properties worth over $40 million since becoming deputy president, despite reporting a net worth before entering office of only around $6 million.
In response, Gachagua's lawyer, Elisha Ongoya, said the allegations lacked evidence and were based on speculation.
Kenyan courts have declined to block the proceedings as Gachagua requested but have said they could review the legality of the process once it is completed.
The impeachment follows a realignment of Kenyan politics following mass street protests in June and July that forced Ruto to withdraw proposed tax hikes and shake up his cabinet.
Ruto appointed several allies of the main opposition leader Raila Odinga as ministers, a move that was seen as weakening Gachagua's influence.
Reporting by George Obulutsa and Sonia Rao; Editing by Aaron Ross and Christina Fincher
Berita Terbaru
Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.
Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.
Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.
