XM tidak memberikan layanan kepada penduduk Amerika Serikat.

Qatar Airways to take 25% stake in South African carrier Airlink



<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"><head><title>UPDATE 3-Qatar Airways to make 25% equity investment in South African carrier Airlink</title></head><body>

Adds Airlink CEO comments and background in paragraphs 5-7, 11

By Andrew Mills

DOHA, Aug 20 (Reuters) -Qatar Airways will take a 25% stake in South Africa-based regional carrier Airlink as both airlines seek to boost services and passenger numbers across Africa, they said on Tuesday.

Qatar Airways CEO Badr Mohammed Al Meer, speaking alongside Airlink's CEO Rodger Foster in Doha, told reporters the investment would boost Qatar Airways' access to passengers in regional cities in Africa.

Foster said it would allow privately owned Airlink to expand in Africa and eventually to operate larger aircraft on one or two routes. It would not expand beyond Africa, he said.

The executives did not disclose the value of the investment that was officially agreed on Tuesday, and Qatar Airways' Al Meer said it would require regulatory approval.

With a 25% equity stake in Airlink, Qatar Airways will take the maximum foreign ownership share that South African regulators allow for airlines, Foster said.

Airlink is currently owned by Foster's family, South Africa's Webb family and institutional investors Coronation Global and Sishen Iron Ore Company Community Development Trust, according to Foster.

Qatar Airways will gain two seats on Airlink's 14 member board and will have 25% shareholder voting rights, Foster told Reuters.

State-owned Qatar Airways holds stakes in British Airways-owner International Airlines Group, Latam Airlines, Cathay Pacific Airways, and China Southern Airlines.

It has also been in talks to acquire a minority stake in Rwanda's RwandAir and in 2019 agreed with the country's government to take a majority stake in a new international airport in Rwanda.

Airlink, which flies to more than 45 destinations in 15 African countries, and RwandAir both operate on several of the same routes.

"It makes sense that as Qatar Airways gets more involved in RwandAir, we start rationalizing the duplicated activity," Foster said, adding that though discussions have not started yet, it could mean an interline or code share agreement with the airline.

Airlink already has a code share agreement with Qatar Airways, which allows the airlines to sell tickets on flights operated by each other.

The African carrier has a similar agreement with Dubai's state-owned Emirates, a competitor of Qatar Airways, which Foster said would continue.



Reporting by Andrew Mills; Writing by Alexander Cornwell; Editing by Mark Heinrich, Sharon Singleton, Susan Fenton and Shounak Dasgupta

</body></html>

Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.

Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.

Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.

Peringatan Resiko: Modal Anda beresiko. Produk dengan leverage mungkin tidak cocok bagi semua orang. Silahkan pertimbangkan Pengungkapan Resiko kami.