XM tidak memberikan layanan kepada penduduk Amerika Serikat.

Tropical Storm Trami kills 46 in Philippines, and could return next week



<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"><head><title>Tropical Storm Trami kills 46 in Philippines, and could return next week</title></head><body>

MANILA, Oct 25 (Reuters) -The death toll in the Philippines from Tropical Storm Trami rose to 46 on Friday with another 20 people missing as officials warned the weather pattern could loop back and lash the country with heavy rain and winds again next week.

Nearly 240,000 people were sheltering in evacuation centres, with 7,510 passengers were stuck in ports and 36 flights cancelled on Friday, the government said, as the president directed assistance to be sent to the worst-affected areas.

The civil defence agency said the reporteddeaths and injurieswere because of landslides, floods, and other storm-related incidents, mostly in the central Bicol region which was inundated by torrential rains.

"I make this pledge to our people: Help is on the way. It will come by land, air, and, even by sea," President Ferdinand Marcos Jr said on social media platform X.

The centre of slow-moving Tropical Storm Trami, locally known as Kristine, hit Luzon island on Thursday with winds of nearly 100 kilometres per hour (60 mph), and some local officials reported two months worth of rain falling in a day.

The storm was moving over the South China Sea on Friday, heading towards Vietnam, but the weather agency warned that Trami could loop back and linger just off the coast next week because of two nearby weather patterns.

Marcos held a situational briefing before conducting an aerial inspection of flooded communities. Government work and school classes on Luzon, which includes the capital Manila, were suspended for a third day.

In Talisay town in Batangas province, two hours drive south of the capital, residents were starting to clean up. Some homes and cars are buried in waist-high soil and hardened mud, and debris is strewn over the streets.

"The rain was intense so no one was able to prepare and many died," Romeo Albellar, 55, a caretaker of fish breeding pens, told Reuters.

"My house was completely destroyed and no items were saved. We are back to zero."

In Batangas province, at least nine people died because of landslides triggered by heavy rains, police and the local government said.

In the central Bicol region, police director Andre Dizon told reporters said the causes of death of 27 people during the storm was being verified.
The Philippines typically records an average of 20 tropical storms annually, often resulting in heavy rains, strong winds, and deadly landslides.



Reporting by Neil Jerome Morales and Jay Ereno; Editing by John Mair

</body></html>

Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.

Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.

Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.

Peringatan Resiko: Modal Anda beresiko. Produk dengan leverage mungkin tidak cocok bagi semua orang. Silahkan pertimbangkan Pengungkapan Resiko kami.