US mulls new curbs on China's access to AI memory chips, Bloomberg News says
Adds details throughout
July 31 (Reuters) -The U.S. is considering unilateral restrictions on China's access to AI memory chips such as those made by Micron Technology MU.O and SK Hynix 000660.KS and equipment capable of making such semiconductors, as soon as next month, Bloomberg News reported on Wednesday.
The measures are meant to prevent Micron, and South Korea's SKHynix and Samsung 005930.KS from suppling Chinese firms with high bandwidth memory (HBM) chips that are essential in helping run complex generative artificial intelligence programs, the report said, citing people familiar with the matter.
The U.S. Department of Commerce declined to comment, while the companies didnot immediately respond to Reuters requests for comment.
If enacted, the new rule would capture HBM2 and more advanced chips including HBM3 and HBM3E, as well as the tools required to make them, the report said, adding that no final decision on the restrictions has been made.
HBM chips are needed to run AI semiconductors such as those sold by market leader Nvidia NVDA.O and aspiring competitor AMD AMD.O.
Micron will be largely unaffected as the chipmaker has held back from exporting its HBM products to China after Beijing banned its memory chips from critical infrastructure in 2023, the report said.
It was unclear what authority the U.S. would use to restrict the South Korean firms, the report said.
This could include the foreign direct product rule, or FDPR, which lets the U.S. impose controls on foreign-made products that use some amount of American technology, according to the report.
SK Hynix and Samsung extensively utilize technology from American firms such as Applied Materials AMAT.O and Cadence Design Systems CDNS.O.
While the new measures would curb direct sales of HBM chips to Chinese companies, it's unclear whether selling high-end memory chips bundled together with AI accelerators to China would be permissible, the report said.
Reporting by Arsheeya Bajwa in Bengaluru; Editing by Devika Syamnath
Aset Terkait
Berita Terbaru
Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.
Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.
Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.
