XM tidak memberikan layanan kepada penduduk Amerika Serikat.

US satellite-TV providers DirecTV and Dish are in talks to merge again, source says



<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"><head><title>UPDATE 3-US satellite-TV providers DirecTV and Dish are in talks to merge again, source says</title></head><body>

Adds background in paragraphs 8, 13

By Anirban Sen

Sept 13 (Reuters) -Telecom operator AT&T T.N and its joint-venture partner TPG TPG.O are in early-stage talks to merge their DirecTV satellite TV service with EchoStar SATS.O owned Dish, a person familiar with the matter told Reuters on Friday.

The two companies first attempted to merge back in 2002 when the U.S. Justice Department blocked the tie-up. The combined entity would create the largest pay-TV service provider in the U.S. at about 16 million subscribers, if the talks are successful.

The potential deal would likely attract antitrust scrutiny again although it might be able to clear regulatory hurdles this time as the industry has expanded substantially since then and DirecTV and Dish now compete against the likes of Comcast CMCSA.O, Charter CHTR.O, Amazon Prime, YouTube TV, and Netflix NFLX.O.

A merger would enhance the combined company's ability to negotiate with programmers, much like DirecTV is doing with Disney DIS.N right now as the two sides are locked in a carriage dispute.

For Dish, the deal would allow them to focus all of their investments on building out their 5G wireless network.

"Rumors about a potential transaction involving DirecTV and Dish are nothing new, but we don't comment on rumors and speculation," a spokesperson for DirecTV said in an emailed statement to Reuters.

DirecTV and Dish have held on-and-off talks over the years since their first attempt to merge was blocked in 2002.

EchoStar closed its acquisition of Dish in late 2023.

Dish did not immediately respond to Reuters requests for comments outside of business hours. TPG and AT&T declined to comment.

DirecTV is facing a public battle with Disney DIS.N that has led to 11 million DirecTV customers losing access to ESPN in the middle of the U.S. Open tennis tournament.

The dispute is taking place against the backdrop of a competing plan by Disney, Fox FOXA.O and Warner Bros Discovery WBD.O to launch a streaming video joint venture devoted to sports, called Venu Sports.

The launch was temporarily blocked by a court injunction as part of a lawsuit filed by sports streaming rival FuboTV accusing the media companies of anticompetitive behavior.

Bloomberg reported on the talks between Dish and DirecTV earlier on Friday.



Reporting by Anirban Sen, Additional reporting by Urvi Dugar, Harshita Meenaktshi and Dawn Chmielewski; Editing by Sandra Maler, Rosalba O'Brien and Michael Perry

</body></html>

Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.

Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.

Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.

Peringatan Resiko: Modal Anda beresiko. Produk dengan leverage mungkin tidak cocok bagi semua orang. Silahkan pertimbangkan Pengungkapan Resiko kami.