XM tidak memberikan layanan kepada penduduk Amerika Serikat.

Buyers await lift on India's rice export curbs; floods threaten Vietnam supply



<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"><head><title>ASIA RICE-Buyers await lift on India's rice export curbs; floods threaten Vietnam supply</title></head><body>

India to produce more rice this year- minister

Some buyers are complaining about high prices- Vietnam trader

Bangladesh plans to import 200,000 tonnes of rice

Thai traders await upcoming auction in Indonesia

By Anushree Mukherjee

Sept 19 (Reuters) -Vietnam rice export prices climbed on supply concerns sparked by floods in several regions, while buyers delayed purchases from top exporter India, anticipating eased restrictions on non-basmati rice exports.

Top exporter India's 5% broken parboiled variety RI-INBKN5-P1 was quoted at $528-$534 per ton this week, unchanged from the last week when prices were at their lowest since mid-January.

Buyers are postponing purchases, hoping that India will reduce the export tax on non-basmati rice, said a New Delhi based trader.

The move comes as inventories surge and farmers are set to harvest a new crop in the coming weeks.

India's rice production this year will be higher than last year despite heavy rains and flooding in some states, Agricultural Minister Shivraj Singh Chouhan said on Thursday.

Vietnam's 5% broken rice RI-VNBKN5-P1 was offered at $575-$580 per ton on Thursday, its highest level since late August and up from $567 a week ago.

"Prices rose after floods have hit several areas in Vietnam," a trader based in Ho Chi Minh City said. "Several rice shipments have been sent to flood-hit areas, mostly in northern Vietnam."

The trader said trading activity is weak and some buyers are complaining about high prices.

Meanwhile, Bangladesh plans to import 200,000 tonnes of rice in the current fiscal year that will end in June 2025, officials said.

"While the rice and wheat are not urgently needed, the government is taking steps to bolster its reserves and be prepared for any future demand," Salehuddin Ahmed, Finance Adviser to the interim government told reporters.

In Thailand, the 5% broken rice RI-THBKN5-P1 was quoted in $562-$565 per tonne range this week, up slightly from last week's $550-$565, with traders attributing the increase to the strong baht.

Demand was holding steady with some coming in from Indonesia, said a Bangkok-based trader, and that supply was coming in gradually.

Another trader said domestic prices were slightly volatile, adding that there is an upcoming auction in Indonesia.



Reporting by Anushree Mukherjee and Swati Verma in Bengaluru, Rajendra Jadhav in Mumbai, Chayut Setboonsarng in Bangkok, Khanh Vu in Hanoi and Ruma Paul in Bangladesh; Editing by Shailesh Kuber

</body></html>

Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.

Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.

Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.

Peringatan Resiko: Modal Anda beresiko. Produk dengan leverage mungkin tidak cocok bagi semua orang. Silahkan pertimbangkan Pengungkapan Resiko kami.