India prices extend declines on rupee plunge, higher supplies
India rates quoted at $440-$447 per ton this week
Vietnam rice exports in October up 29.1% y/y
Demand is stable, Bangkok-based traders says
Bangladesh issues tender to buy 50,000 T rice
By Ashitha Shivaprasad
Nov 7 (Reuters) -Prices of rice exported from top hub India fell for a third straight week, hitting a 15-month low, due to rupee depreciation and increased supply.
India's 5% broken parboiled variety RI-INBKN5-P1 was quoted at $440-$447 per metric ton this week, the lowest since July 2023 and down from last week's $442-$449. Indian 5% broken white rice was quoted at $440-$450 per ton.
The rupee has been falling over the past few days, promptingtraders to lower export prices, a Kolkata-based trader said.
“Demand from African countries is strong, as they are now able to purchase rice at much lower prices than they were paying a month ago,” the trader said.
Last month, India scrapped the export tax on parboiled rice and removed the floor price of $490 a metric ton for the export of non-basmati white rice to boost exports.
Vietnam's 5% broken rice RI-VNBKN5-P1 was offered at $520-$525 per metric ton, unchanged from a week ago, traders based in the Mekong Delta region, the country’s rice bowl, said.
"Prices are stable amid dwindling supplies and concerns over an approaching storm that may cause rains,” said a trader based in An Giang province.
"From the bidding result earlier this week, Bulog will buy over 80,000 tons from Vietnam, expected to be delivered in November and December."
Vietnam exported 800,000 metric tons of rice in October, up 29.1% from the same month a year earlier, government data showed.
Thailand's 5% broken rice RI-THBKN5-P1 was quoted at $490 per metric ton, similar to last week's $485-$495 range, due to the dollar's appreciation after U.S. elections, traders said.
Demand is stable, just seeing regular customers, said a Bangkok-based trader.
Elsewhere, Bangladesh's state grains buyer has issued an international tender to purchase 50,000 metric tons of rice, traders said on Tuesday. Floods in Bangladesh have destroyed an estimated 1.1 million metric tons of rice, according to data from the agriculture ministry.
Reporting by Rajendra Jadhav in Mumbai, Phuong Nguyen in Hanoi, Chayut Setboonsarng in Bangkok, and Ruma Paul in Bangladesh; Editing by Eileen Soreng
Berita Terbaru
Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.
Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.
Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.