Affirm soars as BNPL lender aims to turn profit ahead of Street targets
By Manya Saini
Aug 29 (Reuters) -Affirm AFRM.O shares rose 33% on Thursday after the buy-now-pay-later lender trounced estimates for quarterly results and said it expects to be profitable by the fourth quarter of next fiscal year, sooner than Wall Street had forecast.
Cash burn has been one of the biggest drags on the valuation of financial technology companies, especially for those operating in the payments sector, which also remains vulnerable to fluctuations in consumer health and interest rates.
In a letter to shareholders late on Wednesday, Affirm revealed its ambitious profitability goal and its intention to sustain it, after reporting strong fourth-quarter results.
The company's net revenue jumped 48% to $659.2 million in the three months ended June 30, beating LSEG estimates of $603.7 million.
Net loss narrowed to 14 cents per share, far smaller than Street expectations of 48 cents.
Bank of America analysts said the results reflected strong operating momentum, and Affirm's profitability forecast was "much sooner than anticipated."
The brokerage had initially expected a profit in fiscal 2026.
"We view the lower interest rate environment, scale-driven profitability outlook and Affirm's idiosyncratic growth prospects as attractive," BofA said in a note.
Gross Merchandise Volume (GMV)- the total dollar amount of all transactions on the Affirm platform - surged 31% to $7.2 billion in the quarter.
"Affirm continues to fire on all cylinders, outgrowing e-commerce and payment peers," J.P.Morgan analysts said.
Strong GMV growth at Affirm, stands in sharp contrast to the broader payments sector which flagged a hit to consumer spending in the April-to-June quarter, due to weakness in discretionary purchases, particularly among the lower-income bracket.
"(We) don't see growth as an issue for Affirm thanks to a combination of nascent BNPL adoption in the U.S. and landmark partner agreements, like the one recently announced with Apple," said Kevin Kennedy, analyst at research firm Third Bridge.
Reporting by Manya Saini in Bengaluru; Editing by Shinjini Ganguli
Aset Terkait
Berita Terbaru
Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.
Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.
Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.
