XM tidak memberikan layanan kepada penduduk Amerika Serikat.

Bangladesh garment factories reopen after Sheikh Hasina's flight



<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"><head><title>Bangladesh garment factories reopen after Sheikh Hasina's flight</title></head><body>

By Sam Jahan and Tanvi Mehta

DHAKA, Aug 7 (Reuters) -Garment factories in Bangladesh, forecast to account for 90%of the country's exports, reopened on Wednesday hoping to swiftly resume full operations after production was disrupted by violent protests that ousted Prime Minister Sheikh Hasina this week.

Hasina resigned and fled the country on Monday after around 300 people were killed and thousands injured in a crackdown on student-led protests since July.

Garment and textile factories which supply major western brands such as H&M HMb.ST, Zara ITX.MC and Carrefour CARR.PA had been forced to shut under curfews imposed during the unrest.

"We lost a total of four days, it is too early to make an estimate of the loss. There was little physical damage to factories," Miran Ali, vice president of the Bangladesh Garment Manufacturers and Exporters Association (BGMEA), told Reuters.

"I am hopeful that in the next few days, we will see complete normalisation," he said. "I'm confident our buyers will stand by our side."

He added that H&M, which sources garments from about 1,000 factories in Bangladesh, had already said it would not seek discounts due to the delays. The world's second largest fashion retailer had said it was concerned about developments in Bangladesh.

At a factory belonging to apparel maker Urmi Garments in Dhaka, the mainly female employees were back operating sewing machines.

"We went out of work, sitting idle at home. We were scared. We are poor people depending on daily wages and overtime. If we sit back home, how can we run our families?" 38-year old Razia Begum, an employee at the factory, told Reuters.

Factory manager Emdadul Haq said the factory had lost 228,000 pieces of production worth $107,000. In all, Urmi, which counts H&M, Japan's Uniqlo 9983.T and Britain's Marks and Spencer MKS.L among its clients, had lost about $2.2 million across three units, he said.

The International Monetary Fund expects the ready-made garments industry will account for 90% of Bangladesh's $55 billion annual exports in the financial year 2024.

Bangladesh was the third-largest exporter of clothing in the world last year, after China and the European Union, according to the World Trade Organization. Nearly half of its exports in the July 2023-May 2024 period were to the EU, worth $21.65 billion.



Reporting by Sam Jahan in Dhaka and Tanvi Mehta in New Delhi
Writing by Tanvi Mehta
Editing by Peter Graff

</body></html>

Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.

Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.

Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.

Peringatan Resiko: Modal Anda beresiko. Produk dengan leverage mungkin tidak cocok bagi semua orang. Silahkan pertimbangkan Pengungkapan Resiko kami.