XM tidak memberikan layanan kepada penduduk Amerika Serikat.

Indonesia wants to join BRICS, ministry says



<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"><head><title>Indonesia wants to join BRICS, ministry says</title></head><body>

JAKARTA, Oct 25 (Reuters) -Indonesia has expressed its desire to join the BRICS group of major emerging economies, which accounts for 35% of global economic output, as a means to strengthen emerging countries, its foreign ministry said in a statement.

As BRICS world leaders convened in Kazan for a summit this week, Indonesia's foreign ministry said late on Thursday that the process of joining the group has begun.

"Indonesia joining BRICS is a manifestation of its independent-active foreign policy," said Sugiono, the newly appointed foreign minister, who like many Indonesians goes by one name. "That does not mean we join a certain bloc, but we actively participate in every forum."

Indonesia, the world's fourth most populous nation, holds a non-aligned foreign policy.

President Prabowo Subianto, who took office on Sunday, has stressed repeatedly that he will befriend all countries, be they China or the United States, and that Indonesia will not be joining any military bloc.

Sugiono added BRICS suits Prabowo's main government programmes "especially with regards to food and energy security, poverty eradication, and the advancement of human resources," adding that Indonesia sees the group as a "vehicle" to further the interests of the global south.

Russian President Vladimir Putin said more than 30 countries had expressed a desire to join the BRICS, though there was little immediate clarity on how the expansion would work.

Current members include Brazil, China, Egypt, Ethiopia, India, Iran, Russia, Saudi Arabia, South Africa and the United Arab Emirates.

Yohanes Sulaiman, an international relations professor at Jenderal Achmad Yani University, questioned the benefits of Indonesia joining BRICS as they can be gleaned from bilateral relations, but it shows Indonesia does not want to miss out.

"It's better to follow than to be left behind," he said, adding it does not necessarily mean Prabowo's foreign policy adheres more to the east than to the west.

In a bid to attract more investment and trade deals from its members, Indonesia said earlier this year before Prabowo took office that it aims to complete the accession to become the member of Paris-based Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) within two to three years.

The BRICS summit in Kazan touched on the war in the Middle East and Ukraine, though there were no signs that anything specific would be done to end either conflict.



Reporting by Stanley Widianto; Editing by Lincoln Feast.

</body></html>

Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.

Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.

Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.

Peringatan Resiko: Modal Anda beresiko. Produk dengan leverage mungkin tidak cocok bagi semua orang. Silahkan pertimbangkan Pengungkapan Resiko kami.