XM tidak memberikan layanan kepada penduduk Amerika Serikat.

Japan's incoming PM Ishiba calls for loose monetary policy



<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"><head><title>UPDATE 1-Japan's incoming PM Ishiba calls for loose monetary policy</title></head><body>

Rate decision up to BOJ, working closely with government, says Ishiba

Monetary policy must stay loose given current economic situation

Vows to compile new spending plan to cushion blow from inflation

Adds context, background, quotes in paragraphs 2, 5-7, 9-11, bullets

By Leika Kihara

TOKYO, Sept 29 (Reuters) -Japan's incoming prime minister, Shigeru Ishiba, said on Sunday the country's monetary policy must remain accommodative as a trend, signalling the need to keep borrowing costs low to underpin a fragile economic recovery.

It was not immediately clear whether Ishiba, who had been a vocal critic of the Bank of Japan's past aggressive monetary easing, was taking a more dovish line with his remarks.

"It's something the Bank of Japan, which is mandated to achieve price stability, will decide while working closely with the government," Ishiba told public broadcaster NHK, when asked about further interest rate increases by the central bank.

"From the government's standpoint, monetary policy must remain accommodative as a trend given current economic conditions," he said.

On fiscal policy, Ishiba said he will aim to compile a package of measures at an early date to cushion the economic blow from rising living costs, with a focus on helping low-income households.

Ishiba, a former defence minister, is set to become prime minister on Tuesday after winning the presidency of the ruling Liberal Democratic Party on Friday.

After his victory, Ishiba said monetary policy would broadly remain loose but suggested he would not push back against further increases in still near-zero interest rates.

The BOJ ended negative interest rates in March and raised short-term borrowing costs to 0.25% in July in a landmark shift away from a decade-long, radical stimulus programme.

BOJ Governor Kazuo Ueda has signalled a readiness to raise rates further if Japan makes progress towards durably achieving the bank's inflation 2% target, as the board projects it will.

Ishiba told Reuters in August that the BOJ was on the "right policy track" by ending negative rates and endorsed further normalisation of monetary policy, saying it could boost industrial competitiveness. But in an interview this month, he said Japan must prioritise making a full exit from deflation and warned of weak signs in consumption.

The yen, which fell on Friday on news that a dovish rival would join Ishiba in a run-off for the LDP leadership, rebounded on his victory.



Reporting by Leika Kihara; Editing by Chizu Nomiyama and William Mallard

</body></html>

Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.

Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.

Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.

Peringatan Resiko: Modal Anda beresiko. Produk dengan leverage mungkin tidak cocok bagi semua orang. Silahkan pertimbangkan Pengungkapan Resiko kami.