Online sellers on Walmart's Flipkart sue India watchdog over antitrust probe
By Aditya Kalra
NEW DELHI, Sept 28 (Reuters) -Three online sellers operating on Walmart WMT.N-owned Flipkart have sued the Indian antitrust watchdog over an investigation which found they, Flipkart and rival Amazon AMZN.O breached competition laws, according to court filings seen by Reuters.
The filings come after antitrust investigations concluded in August found Amazon and Flipkart, some of their sellers and smartphone brands, violated local competition laws by giving undue preference to select online sellers and prioritizing certain listings, Reuters has reported.
Flipkart is one of India's biggest ecommerce players and rivals Amazon.
In an effort to quash the critical proceedings, the three sellers on the platform made submissions in the High Court of Karnataka to "set aside" the investigation report and put the process of the Competition Commission of India (CCI) on hold.
Lawsuits from sellers of Amazon and Flipkart can potentially delay the investigation process which first started in 2020, and was triggered after brick-and-mortar retailers of the Confederation of All India Traders complained to the watchdog. Amazon and Flipkart deny any wrongdoing.
Three of Flipkart sellers - CIGFIL Retail, Wishery Online, Xonique Ventures - in their lawsuits argue that during the investigation they were called to submit data to help officials, but were later named as accused, which is against due process, court papers show.
"The alleged investigation ... is arbitrary, opaque, unfair," the sellers argued in three separate court filings, which will come up for hearing likely next week.
Flipkart and the CCI did not immediately respond to a request for comment. Reuters could not immediately reach the three sellers, whose filings are being reported for the first time.
Last week, a former Amazon seller also sued the CCI and obtained an interim injunction to block the investigation from proceeding. Its court filing - which Reuters has seen - argued the CCI did not give notice before making it an accused in the case.
Reporting by Aditya Kalra; editing by Clelia Oziel
Aset Terkait
Berita Terbaru
Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.
Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.
Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.
