XM tidak memberikan layanan kepada penduduk Amerika Serikat.

Cyberattacks on US utilities surged 70% this year, says Check Point



<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"><head><title>Cyberattacks on US utilities surged 70% this year, says Check Point</title></head><body>

By Seher Dareen and Vallari Srivastava

Sept 11 (Reuters) -U.S. utilities faced a near 70% jump in cyberattacks this year over the same period in 2023, according to data from Check Point Research, underlining the escalating threat to a critical infrastructure.

The utilities and power infrastructure across the U.S. are becoming increasingly vulnerable as the grid expands rapidly to meet surging demand for power and assets are digitalized.

Utilities are low-hanging fruit for cyberattacks because many of them use outdated software, said Douglas McKee of cyber security firm SonicWall.

To date, the attacks have not crippled any U.S. utility, but industry experts warn a coordinated attempt could be devastating, impacting essential services and causing substantial financial losses.

There were 1,162 cyberattacks on average through August this year, compared to 689 in 2023, Check Point data showed.



The energy sector is considered to be more vulnerable to such attacks. In May 2021, fuel pipeline operator Colonial Pipeline was forced to shut down its entire network due to one of the biggest cyberattack incidents on the energy industry.

More recently, U.S. oilfield services firm Halliburton HAL.N disclosed that an unauthorized third party had accessed and removed data from its systems.

The utilitiesindustry depends on IoT and ICS (Internet of Things and Incident Command System) technology, which are not as advanced in their cyber defenses as the software used by Apple AAPL.O or Microsoft MSFT.O, McKee said.

Compliance with regulations such as the North American Electric Reliability Corp's (NERC) Critical Infrastructure Protection, which safeguards bulk power systems from cyber threats, only provide a minimum standard or protection, experts said.

The expansion of the grid, including incremental interconnections to new customers like Gen-AI data centers, is creating more potential points of attack.

Earlier this year, NERC said the number of susceptible points on the U.S. electrical networks has been increasing by about 60 per day.

Several major U.S. companies have suffered ransomware attacks in recent years, including UnitedHealth Group's UNH.N Change Healthcare unit in February.

"If an equivalent attack occurred that was on the scale of Change Healthcare…the impact could be completely devastating," said Kevin Kirkwood, chief information security officer at Foster City, California-based cybersecurity provider Exabeam.

Even breaches that do not directly compromise critical infrastructure could lead to significant financial losses, said Wayne Tung, managing director at Sendero Consulting.

The average cost of a data breach in the energy sector reached a global high of $4.72 million, IBM reported in 2022.

Historically, election years also fuel heightened malicious cyber activity.

"With the upcoming U.S. election, we can expect a surge in cyberattacks on critical infrastructure, including utilities, energy grids, and communication networks," said Nataliia Zdrok, Senior Threat Intelligence Analyst at Binary Defense.


Average Weekly Cyber Attacks per Organization in U.S. https://reut.rs/3ATzUtA


Reporting by Seher Dareen and Vallari Srivastava in Bengaluru; writing by Mrinalika Roy; Editing by Sriraj Kalluvila

</body></html>

Pengungkapan: Entitas XM Group menyediakan layanan khusus eksekusi dan akses ke Fasilitas Trading Online kami, yang memungkinkan Anda untuk melihat dan/atau menggunakan konten yang tersedia pada atau melalui situs, yang tidak untuk mengubah atau memperluas, serta tidak mengubah atau memperluas hal tersebut. Akses dan penggunaan ini selalu sesuai dengan: (i) Syarat dan Ketentuan; (ii) Peringatan Risiko; dan (iii) Pengungkapan Penuh. Oleh karena itu, konten disediakan hanya sebagai informasi umum. Anda juga harus ketahui bahwa konten Fasilitas Trading Online kami bukan sebagai ajakan atau tawaran untuk untuk melakukan transaksi apa pun di pasar finansial. Trading di pasar finansial mana pun melibatkan tingkat risiko yang signifikan pada modal Anda.

Semua materi yang diterbitkan di Fasilitas Trading Online kami hanya untuk tujuan edukasi/informasi dan tidak boleh mengandung nasihat dan rekomendasi finansial, pajak investasi atau trading, catatan harga trading kami, penawaran, permintaan, transaksi dalam instrumen finansial apa pun atau promo finansial untuk Anda yang tidak diminta.

Konten pihak ketiga apa pun, serta konten yang disiapkan oleh XM, seperti opini, berita, riset, analisis, harga, informasi lain atau link ke situs pihak ketiga yang tersedia "sebagaimana adanya", sebagai komentar pasar umum dan bukan menjadi nasihat investasi. Sejauh konten apa pun ditafsirkan sebagai penelitian investasi, Anda harus memperhatikan dan menerima bahwa konten tersebut tidak dimaksudkan dan belum disiapkan sesuai dengan persyaratan hukum yang dirancang untuk mempromosikan kemandirian riset investasi dan dengan demikian akan dianggap sebagai komunikasi pemasaran di bawah hukum dan peraturan yang relevan. Mohon dipastikan bahwa Anda telah membaca dan memahami Notifikasi pada Riset Investasi Non-Independen dan Peringatan Risiko kami mengenai informasi di atas, yang dapat diakses disini.

Peringatan Resiko: Modal Anda beresiko. Produk dengan leverage mungkin tidak cocok bagi semua orang. Silahkan pertimbangkan Pengungkapan Resiko kami.